Isnin, 30 Ogos 2010 0 comments By: Abdul Hadi

Lailatul Qadr



di ambil dari : http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/ciri-ciri-munculnya-malam-lailatul-qodar.htm

Ciri-ciri Lailatul Qodr

Dinamakan lailatul qodr karena pada malam itu malaikat diperintahkan oleh Allah swt untuk menuliskan ketetapan tentang kebaikan, rezeki dan keberkahan di tahun ini, sebagaimana firman Allah swt :


Artinya : ”Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi[1369] dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi kami. Sesungguhnya kami adalah yang mengutus rasul-rasul.” (QS. Ad Dukhan : 3 – 5)

Al Qurthubi mengatakan bahwa pada malam itu pula para malaikat turun dari setiap langit dan dari sidrotul muntaha ke bumi dan mengaminkan doa-doa yang diucapkan manusia hingga terbit fajar. Para malaikat dan jibril as turun dengan membawa rahmat atas perintah Allah swt juga membawa setiap urusan yang telah ditentukan dan ditetapkan Allah di tahun itu hingga yang akan datang. Lailatul Qodr adalah malam kesejahteraan dan kebaikan seluruhnya tanpa ada keburukan hingga terbit fajar, sebagaimana firman-Nya :


Artinya : ”Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qodr : 4 – 5)


Diantara hadits-hadits yang menceritakan tentang tanda-tanda lailatul qodr adalah :

1. Sabda Rasulullah saw,”Lailatul qodr adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari pada hari itu bersinar kemerahan lemah.” Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah yang dishahihkan oleh Al Bani.

2. Sabda Rasulullah saw,”Sesungguhnya aku diperlihatkan lailatul qodr lalu aku dilupakan, ia ada di sepuluh malam terakhir. Malam itu cerah, tidak panas dan tidak dingin bagaikan bulan menyingkap bintang-bintang. Tidaklah keluar setannya hingga terbit fajarnya.” (HR. Ibnu Hibban)

3. Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya para malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke bumi daripada jumlah pepasiran.” (HR. Ibnu Khuzaimah yang sanadnya dihasankan oleh Al Bani)

4. Rasulullah saw berabda,”Tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya cerah tanpa sinar.” (HR. Muslim)

Terkait dengan berbagai tanda-tanda Lailatul Qodr yang disebutkan beberapa hadits, Syeikh Yusuf al Qaradhawi mengatakan,”Semua tanda tersebut tidak dapat memberikan keyakinan tentangnya dan tidak dapat memberikan keyakinan yakni bila tanda-tanda itu tidak ada berarti Lailatul Qodr tidak terjadi malam itu, karena lailatul qodr terjadi di negeri-negeri yang iklim, musim, dan cuacanya berbeda-beda. Bisa jadi ada diantara negeri-negeri muslim dengan keadaan yang tak pernah putus-putusnya turun hujan, padahal penduduk di daerah lain justru melaksanakan shalat istisqo’. Negeri-negeri itu berbeda dalam hal panas dan dingin, muncul dan tenggelamnya matahari, juga kuat dan lemahnya sinarnya. Karena itu sangat tidak mungkin bila tanda-tanda itu sama di seluruh belahan bumi ini. (Fiqih Puasa hal 177 – 178)

Perbedaan Waktu Antar Negara

Lailatul qodr merupakan rahasia Allah swt. Untuk itu dianjurkan agar setiap muslim mencarinya di sepuluh malam terakhir, sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Carilah dia (lailatul qodr) pada sepuluh malam terakhir di malam-malam ganjil.” (HR. Bukhori Muslim).



Dari Abu Said bahwa Nabi saw menemui mereka pada pagi kedua puluh, lalu beliau berkhotbah. Dalam khutbahnya beliau saw bersabda,”Sungguh aku diperlihatkan Lailatul qodr, kemudian aku dilupakan—atau lupa—maka carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam ganjil.” (Muttafaq Alaihi)

Pencarian lebih ditekankan pada tujuh malam terakhir bulan Ramadhan sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori Muslim dari Ibnu Umar bahwa beberapa orang dari sahabat Rasulullah saw bermimpi tentang Lailatul Qodr di tujuh malam terakhir. Menanggapi mimpi itu, Rasulullah saw bersabda,”Aku melihat mimpi kalian bertemu pada tujuh malam terakhir. Karena itu barangsiapa hendak mencarinya maka hendaklah ia mencari pada tujuh malam terakhir.”

Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Carilah ia di sepuluh malam terakhir. Jika salah seorang kalian lemah atau tdak mampu maka janganlah ia dikalahkan di tujuh malam terakhir.” (HR. Muslim, Ahmad dan Ath Thayalisi)

Malam-malam ganjil yang dimaksud dalam hadits diatas adalah malam ke- 21, 23, 25, 27 dan 29. Bila masuknya Ramadhan berbeda-beda dari berbagai negara—sebagaimana sering kita saksikan—maka malam-malam ganjil di beberapa negara menjadi melam-malam genap di sebagian negara lainnya sehingga untuk lebih berhati-hati maka carilah Lailatul Qodr di setiap malam pada sepuluh malam terakhir. Begitu pula dengan daerah-daerah yang hanya berbeda jamnya saja maka ia pun tidak akan terlewatkan dari lailatul qodr karena lailatul qodr ini bersifat umum mengenai semua negeri dan terjadi sepanjang malam hingga terbit fajar di setiap negeri-negeri itu.

Karena tidak ada yang mengetahui kapan jatuhnya lailatul qodr itu kecuali Allah swt maka cara yang terbaik untuk menggapainya adalah beritikaf di sepuluh malam terakhir sebagaimana pernah dilakukan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya.

Ciri-ciri Orang Yang Mendapatkan Lailatul Qodr

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dai Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa melakukan qiyam lailatul qodr dengan penuh keimanan dan pengharapan (maka) dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.”

Juga doa yang diajarkan Rasulullah saw saat menjumpai lailatul qodr adalah ”Wahai Allah sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi Maaf, Engkau mencintai pemaafan karena itu berikanlah maaf kepadaku.” (HR. Ibnu Majah)



Dari kedua hadits tersebut menunjukkan bahwa dianjurkan bagi setiap yang menginginkan lailatul qodr agar menghidupkan malam itu dengan berbagai ibadah, seperti : shalat malam, tilawah Al Qur’an, dzikir, doa dan amal-amal shaleh lainnya. Dan orang yang menghidupkan malam itu dengan amal-amal ibadah akan merasakan ketenangan hati, kelapangan dada dan kelezatan dalam ibadahnya itu karena semua itu dilakukan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridho Allah swt.

Selamat mencari malam Al-Qadr

...melayari dakwah melalui tarbiyyah...
Isnin, 23 Ogos 2010 0 comments By: Abdul Hadi

Changes VS Hipokrit


Menurut kamus dewan:

HIPOKRIT - orang yg) berpura-pura berperangai (berkelakuan, bersifat, dll) baik, (orang yg) memperlihatkan keadaan diri yg berlainan drpd yg sebenarnya, munafik...

Menurut kamus AKULA:

BERUBAH - orang yang bertukar dari satu sifat ke sifat yang lain...

Jadi dua perkataan yang mempunyai maksud yang seakan-akan sama cuma dipisahkan dengan perkataan 'BERPURA-PURA', sekaligus mengubah maksud perkataan tersebut secara total...

Hari ini, kita lihat manusia menjadi semakin pelik dan janggal, daripada tujuan asal dijadikan oleh pencipta mereka untuk menjadi hamba yang sebenar-benar hamba, kepada seorang penderhaka yang sebenar-benar penderhaka,,, sedikit demi sedikit sifat kehambaan manusia itu telah terhakis dengan sikap dan tingkahlaku yang ditunjukkan oleh makhluk yang hina bergelar MANUSIA itu...

Ada suatu perkara yang kemungkinan besar kebanyakan daripada kita sedia maklum tentang perkara tersebut, tetapi kebanyakan dari kita tidak mampu untuk melakukannya atas alasan penghalang KONKRIT yang kita sendiri cipta sebenarnya walaupun sebenarnya perkara itu langsung tidak pernah berlaku...

itulah PERUBAHAN...
dan pengHALANGnya adalah HIPOKRIT...

Siapa di antara kita yang tdak mahu berubah dari suatu keadaan kepada keadaan yang lebih baik,
contoh mudahnya- masakan seorang pekerja mahu gaji mereka menurun dari tahun ke tahun mereka bekerja, pasti sahaja setiap daripada pekerja mahukan TANGGA gaji yang meningkat setiap tahun...

Teorinya mudah, tetapi perubahan akhlak manusia daripada BURUK kepada yang BAIK itu sangat sukar dilakukan kerana kebanyakan daripada kita terlalu SERIOUS memikirkan soal HIPOKRIT,, jadi untuk memilih jalan selamat, kita lebih selesa untuk berada dalam keadaan kita yang asal walaupun keinginan untuk berubah itu sememangnya kuat didalam diri kita...

BODOH! BODOH! BODOH!!!

Kesalahan kita adalah terlalu memikirkan soal 'ORANG CAKAP',
takut berubah kerana risau jika kita ada lagi melakukan dosa-dosa silam kita, maka "ORANG CAKAP" akan berbunyi dan menyebabkan kita MALU dengan ORANG tersebut...langsung tidak logik dan memang tidak dapat masuk akal...

Hipokrit itu hanya terjadi jika kita langsung tidak berniat untuk berubah, cuma melakukan perkara-perkara yang baik sekadar untuk menunjuk-nunjuk kepada khalayak ramai, tetapi jika niat kita memang IKHLAS untuk berubah, tetapi kadang-kadang kita tergelincir juga untuk melakukan dosa lalu, itu bukannya hipokrit kerana mana ada didalam sejarah dunia orang yang mampu berubah dalam sekelip mata, semuanya memerlukan masa, dan selagi kita berusaha kearah yang lebih baik itu, itu sudah dikira sebagai ibadah disisi Allah...



"ORANG CAKAP" itu cuma ilusi kita, walaupun memang ada benar orang yang gemar melakukan perkara sedemikian, Pedulikanlah kerana ASAS kita, FITRAH kita yang asal itu pastinya BAIK, tetapi biah dan suasana yang mengelilingi kita telah mencontengkan dosa dan noda diatas FIKRAH dan FITRAH kita yang asal...

Ingat sahabat-sahabat, sebelum kita dilahirkan, kita semua telah berjanji kepada Allah taala bahawa kita akan menjadi hambaNya yang sebenar-benar hamba, jadi bila mana kita berpaling dari ajaran Islam yang sebenar, kita sebenarnya telah bersifat HIPOKRIT kepada Allah taala...

Jadi Hipokrit mana yang anda takutkan??
HIPOKRIT ciptaan anda sendiri yang enggan berubah kepada keadaan yang lebih baik,,,

ataupun,
HIPOKRIT yang sebenar-benarnya kepada tuhan yang telah menjadikan kita semua...

timbang-timbangkanlah anda berada dilandasan mana sekarang...

Tuntas, JANGAN malu untuk berubah dari sesuatu perkara yang buruk kepada perkara yang baik, kerana setiap kali kita berkeinginan untuk maju setapak menghampiri Allah, Insyallah Allah akan lebih hampir dan sentiasa HAMPIR dengan hamba-hambanya yang SOLEH...

Buang pemikiran Hipokrit,,
Bina Fikrah Islam yang benar-benar KONKRIT,
Selalu berdoa supaya tidak dijadikan dari kalangan orang-orang MUNAFIK
Insyallah kita semua menuju kearah umat Islam yang benar-benar SOLID...



lakukan PERUBAHAN sekarang!!!!
anda mampu mengubahnya...

...melayari dakwah melalui tarbiyyah...
Jumaat, 20 Ogos 2010 0 comments By: Abdul Hadi

Don’t judge a book by its cover!




Ungkapan ini kerap saya dengari, saya yakin anda juga mungkin kerap mendengarnya. Kata-kata dari wanita yang tidak menutup aurat yang sering mendakwa bahawa hatinya baik dan suci walaupun ia berpakaian seksi serta mendedahkan aurat.
“Orang wanita bertudung pun banyak yang jahat hari ini, berzina, khalwat dan macam-macam lagi” Katanya memberi buah fikirannya.
“Malah, kami juga baik, kami tak kacau orang, tak mengumpat dan buat benda-benda tak elok” tambah wanita ini lagi.
Benarkah hujjah mereka?. Benarkah penampilan luaran tidak terpakai di dalam Islam? Ada juga yang sudah semakin ‘advance’ hujahnya lantas berhujjah dengan sebuah maksud hadith Nabi yang sohih iaitu:
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh, rupa luaran dan harta kamu, tetapi melihat kepada hati dan amalan kamu” (Riwayat Muslim)
Simpati bercampur kesal saya mendengar bagaimana terdapat orang yang sewenangnya berhujjah dengan hadith untuk menyokong NAFSUnya. Hanya digunakan Islam dalam hal yang selari dengan kehendaknya sahaja.
“Seorang pekerja yang dijumpai oleh majikannya sedang bermain ‘game’ semasa waktu kerjanya sedangkan dokumen yang dipinta si boss masih tidak disiapkan, lalu si majikan berkata: “Macam mana kamu nak cemerlang dalam kerja kalau begini sikap kamu.”
Lalu jawab si pekerja: “Saya luaran je nampak main ‘game’ boss, tapi hati saya ikhlas dan saya kerja cemerlang.”
Adakah anda rasa si boss boleh menerima cakap pekerjanya itu? Adakah Allah SWT boleh mengganggap hati seseorang itu suci dan baik dengan melanggar perintahNya?
Hakikatnya, sesuatu untuk baik dan suci mestilah ditentukan mengikut neraca Allah dan RasulNya, bukannya neraca pemikiran kita semata-mata.
Jika merujuk kepada neraca Islam, Nabi SAW pernah bersabda ertinya:
“Ketahuilah, bahawa di dalam diri anak Adam itu ada seketul daging, yang bila ianya baik maka baik seseorang itu, dan apabila buruk, buruklah amalan seseorang itu, ketahuilah, ia adalah hati” (Riwayat Muslim)
Berdasarkan hadith ini, menurut neraca Islam kebaikan hati seseorang boleh dilihat di peringkat pertamanya dari tindak tanduknya. Ertinya, bila tindakannya sentiasa menyalahi kehendak dan hukum yang diletakkan Islam, ia adalah tanda kekotoran hatinya.



Jika tindakan luarannya pula bertepatan dengan kehendak Islam, maka adalah harus ianya dianggap baik pada peringkat pertama iaitu neraca luaran orang ramai, adapun baik di peringkat kedua adalah samada hatinya bertujuan kerana Allah atau selainnya seperti sekadar menunjuk-nunjuk sahaja.
Dalam kes penutupan aurat, tanpa menutupnya adalah tanda keingkaran hati terhadap arahan Allah. Mana mungkin hati begini boleh dianggap baik oleh Islam.
Kaum wanita perlu menyedari bahawa dengan pembukaan auratnya, setiap lelaki yang melihatnya akan memperoleh dosa setiap kali ia memandang. Tetapi yang beratnya adalah si wanita bukan mendapat satu dosa bagi kesalahan itu, tetapi juga meraih setiap dosa semua lelaki yang memandangnya. Bayangkanlah berapa banyak dosa yang diperolehi hanya dengan pembukaan aurat di satu hari.
Apabila seseorang itu mempelopori pembukaan auratnya di hari itu, yang menyebabkan lelaki melihatnya mendapat dosa. Pastinya, si wanita itu juga mendapat dosa tanpa kurang bagi setiap mata yang memandang.
Adakah hati orang sebegini boleh dikira baik? setelah gunungan dosa mengaratkan hatinya?
Justeru, ‘we can judge a book by its cover in certain cases’ iaitu apabila perkara asas Islam dilanggar, maka sudah tentu ‘that cover is reflecting what’s inside the heart of a person’.
Sesungguhnya Allah itu Maha Adil dan Maha Pengasih. Segeralah mendapatkan kasih sayang Allah dengan mentaatinya.
Bagi yang berdegil, tiada kata yang dapat diberikan kecuali; Yakinilah bahawa Allah itu benar, RasulNya juga benar, Syurga dan Neraka juga benar. Jika mempercayainya maka mengapa tindakan masih seolah meraguinya?

Petikan dari atrikel oleh UZAR.
Fokus : Aurat wanita
Oleh: http://suarapesanan.blogspot.com

...melayari dakwah melalui tarbiyyah...
Rabu, 11 Ogos 2010 0 comments By: Abdul Hadi

Ahlan ya Ramadhan...





Alhamdulillah kita semua dipertemukan lagi dengan bulan kebesaran Islam ini,, bulan yang mana boleh menjadi medium tarbiyyah terbaik buat diri kita dalam menyusuri kehidupan seorang mukmin dan pejuang Allah...

Pastinya setiap dari kita akan terasa gembira disaat kita mula menjejakkan kaki kedalam bulan barakah ini, jadi pastikan ramadhan kali ini adalah bulan terbaik untuk kita melangkah kaki keluar dan menjadi graduan RAMADHAN yang turut gembira sepertimana saat kita mula-mula menjenguhnya...

Ada manusia yang ketika masuk dan berlalunya bulan Ramadhan, keadaannya sama sahaja...

Ada pula manusia yang ketika masuk bulan ramadhan sangat gembira sekali, tetapi saat meninggalkannya berasa sedih kerana terlepas peluang keemasan mencari keredhaanNya...
dan

Ada manusia yang disaat datangnya Ramadhan berasa gembira sekali, tetapi disaat akan ditinggalkannya terasa sayu bukan kerana terlepas peluang untuk mengabdikan diri, sebaliknya merasa sedih kerana bulan penuh BONUS ini akan berlalu pergi...



Apa-apa sekalipun perasaan kita ketika ini, pastikan ianya terisi dan dibajai dengan pengabdian yang sebenar-benarnya terhadap ilahi agar Ramadhan kali ini mampu mendidik diri kita menjadi seorang HAMBA yang sebenar-benar HAMBA...

Bentuk diri menjadi mukmin sejati...
Bentuk jiwa menjadi hamba abdi...
Bentuk masyarakat kembali kejalan yang HAKIKI...






...melayari dakwah melalui tarbiyyah...
Ahad, 1 Ogos 2010 0 comments By: Abdul Hadi

faham atau tidak maksud FAHAM..




Islam itu syumul,

sesiapa sahaja mampu untuk mengatakan bahawa Islam itu syumul, satu agama yang melengkapi segenap aspek kehidupan tidak kira dari segi apa sekalipun, bermula daripada perkara-perkara yang kecil dan dipandang remeh oleh masyarakat seperti makan dan minum sehinggalah kepada perkara-perkara yang besar seperti perundangan Islam, segala-galanya pasti ada kaitan dengan kesyumulan Islam...


APA ITU ISLAM?
selamat...iaitu
satu-satunya agama atau cara hidup yang mampu menyelamatkan manusia semasa hidup di dunia ini dari kehidupan akhirat yang kekal selama-lamanya...


jadi secara logiknya Islam adalah satu-satunya talian hayat terakhir kepada seluruh umat manusia dari mana-mana kawasan sekalipun samada Malaysia, China, India, Mesir, Afrika selatan, Amerika, England ataupun mana_mana sahaja kawasan yang mempunyai pendudukan yang bernama manusia,

ISLAM adalah satu-satunya jalan penyelamat ANDA...
DAN antara tuntutan terbesar didalam ISLAM adalah menyebarkannya kepada kepada manusia-manusia yang lain atau dalam kata mudahnya
"DAKWAH"

Steps kepada pendakwah-pendakwah sekelian:

1- Dakwah bukan perkara yang mudah kerana jika dakwah itu mudah sudah pasti seluruh manusia didalam dunia ini sedang mengamalkan ISLAM..

2- Apabila kita melakukan sesuatu yang susah sudah tentu kita perlu menyiapkan diri kita sebaiknya dalam menempuhi cabaran-cabaran yang bakal mendatangi kita agar kita tidak terhenti di tengah-tengah jalan...

3- Salah satu persediaan yang paling penting dalam melaksanakan dakwah ialah para pendakwah perlu menjadi seorang yang HEBAT dan juga BERKALIBER...(option penting walaupun ramai menafikannya)

4- untuk menjadi seorang yang hebat para pendakwah mestilah mempunyai sebuah pencapaian yang boleh menyebabkan diri mereka ini dianggap HEBAT kerana keHEBATan tidak akan dengan sendirinya melainkan ada perkara(asbab) yang menyebabkan seseorang itu kelihatan HEBAT...

5- Pencapaian yang kita semua inginkan itu pastinya menginginkan kita supaya berusaha bersungguh-sungguh kerana mencapai kecemerlangan adalah satu perkara yang sukar tanpa selingan kudrat yang utuh...




" menuntut ilmu itu adalah suatu kewajipan, tetapi mencapai kecemerlangan itu adalah suatu KEPERLUAN "

ini kata-kata dari DR Yusuf Al-Qaradawi dalam kitabnya kewajipan remaja Islam masa kini...

sesuatu perkara itu akan menjadi PERLU jika ianya boleh menyebabkan individu itu mendapat sesuatu daripadanya, dan berbetulan dengan kalimah DAKWAH, kecemerlangan adalah menjadi sesuatu KEPERLUAN jika kita benar-benar serius dalam melaksanakannya...

6- Pokoknya setiap individu muslim itu perlulah berusaha bersungguh-sungguh terutamanya kepada para pendaie kerana aspek KECEMERLANGAN seharusnya menjadi sebahagian daripada diri kita sebagai QUDWAH terbaek dalam kehidupan diatas dunia ini...wallahua'lam.

jika kita benar-benar memahami konsep al-Fahm, pastinya kita akan melihat Islam dalam setiap gerak geri kita dan setiap tingkah laku kita, bagi mahasiswa mahasiswi Islam seperti kita semua, pastikan kita menjadi sebahagian daripada GENERASI PENGUBAH yang bakal mencorakkan kehidupan dunia Islam yang baru kelak...

dan pastikan KECEMERLANGAN menjadi salah satu modal tebaik kita dan USAHAlah bersungguh-sungguh dalam mengecapi KECEMERLANGAN tersebut...

dan sesiapa yang malas berusaha sekarang bermakna dia telah berpaling daripada perjuangan Islam dan tunggulah keputusan Allah kepada hambanya yang telah berpaling...

...melayari dakwah melalui tarbiyyah...

Isnin, 30 Ogos 2010

Lailatul Qadr



di ambil dari : http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/ciri-ciri-munculnya-malam-lailatul-qodar.htm

Ciri-ciri Lailatul Qodr

Dinamakan lailatul qodr karena pada malam itu malaikat diperintahkan oleh Allah swt untuk menuliskan ketetapan tentang kebaikan, rezeki dan keberkahan di tahun ini, sebagaimana firman Allah swt :


Artinya : ”Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi[1369] dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi kami. Sesungguhnya kami adalah yang mengutus rasul-rasul.” (QS. Ad Dukhan : 3 – 5)

Al Qurthubi mengatakan bahwa pada malam itu pula para malaikat turun dari setiap langit dan dari sidrotul muntaha ke bumi dan mengaminkan doa-doa yang diucapkan manusia hingga terbit fajar. Para malaikat dan jibril as turun dengan membawa rahmat atas perintah Allah swt juga membawa setiap urusan yang telah ditentukan dan ditetapkan Allah di tahun itu hingga yang akan datang. Lailatul Qodr adalah malam kesejahteraan dan kebaikan seluruhnya tanpa ada keburukan hingga terbit fajar, sebagaimana firman-Nya :


Artinya : ”Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qodr : 4 – 5)


Diantara hadits-hadits yang menceritakan tentang tanda-tanda lailatul qodr adalah :

1. Sabda Rasulullah saw,”Lailatul qodr adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari pada hari itu bersinar kemerahan lemah.” Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah yang dishahihkan oleh Al Bani.

2. Sabda Rasulullah saw,”Sesungguhnya aku diperlihatkan lailatul qodr lalu aku dilupakan, ia ada di sepuluh malam terakhir. Malam itu cerah, tidak panas dan tidak dingin bagaikan bulan menyingkap bintang-bintang. Tidaklah keluar setannya hingga terbit fajarnya.” (HR. Ibnu Hibban)

3. Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya para malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke bumi daripada jumlah pepasiran.” (HR. Ibnu Khuzaimah yang sanadnya dihasankan oleh Al Bani)

4. Rasulullah saw berabda,”Tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya cerah tanpa sinar.” (HR. Muslim)

Terkait dengan berbagai tanda-tanda Lailatul Qodr yang disebutkan beberapa hadits, Syeikh Yusuf al Qaradhawi mengatakan,”Semua tanda tersebut tidak dapat memberikan keyakinan tentangnya dan tidak dapat memberikan keyakinan yakni bila tanda-tanda itu tidak ada berarti Lailatul Qodr tidak terjadi malam itu, karena lailatul qodr terjadi di negeri-negeri yang iklim, musim, dan cuacanya berbeda-beda. Bisa jadi ada diantara negeri-negeri muslim dengan keadaan yang tak pernah putus-putusnya turun hujan, padahal penduduk di daerah lain justru melaksanakan shalat istisqo’. Negeri-negeri itu berbeda dalam hal panas dan dingin, muncul dan tenggelamnya matahari, juga kuat dan lemahnya sinarnya. Karena itu sangat tidak mungkin bila tanda-tanda itu sama di seluruh belahan bumi ini. (Fiqih Puasa hal 177 – 178)

Perbedaan Waktu Antar Negara

Lailatul qodr merupakan rahasia Allah swt. Untuk itu dianjurkan agar setiap muslim mencarinya di sepuluh malam terakhir, sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Carilah dia (lailatul qodr) pada sepuluh malam terakhir di malam-malam ganjil.” (HR. Bukhori Muslim).



Dari Abu Said bahwa Nabi saw menemui mereka pada pagi kedua puluh, lalu beliau berkhotbah. Dalam khutbahnya beliau saw bersabda,”Sungguh aku diperlihatkan Lailatul qodr, kemudian aku dilupakan—atau lupa—maka carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam ganjil.” (Muttafaq Alaihi)

Pencarian lebih ditekankan pada tujuh malam terakhir bulan Ramadhan sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori Muslim dari Ibnu Umar bahwa beberapa orang dari sahabat Rasulullah saw bermimpi tentang Lailatul Qodr di tujuh malam terakhir. Menanggapi mimpi itu, Rasulullah saw bersabda,”Aku melihat mimpi kalian bertemu pada tujuh malam terakhir. Karena itu barangsiapa hendak mencarinya maka hendaklah ia mencari pada tujuh malam terakhir.”

Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Carilah ia di sepuluh malam terakhir. Jika salah seorang kalian lemah atau tdak mampu maka janganlah ia dikalahkan di tujuh malam terakhir.” (HR. Muslim, Ahmad dan Ath Thayalisi)

Malam-malam ganjil yang dimaksud dalam hadits diatas adalah malam ke- 21, 23, 25, 27 dan 29. Bila masuknya Ramadhan berbeda-beda dari berbagai negara—sebagaimana sering kita saksikan—maka malam-malam ganjil di beberapa negara menjadi melam-malam genap di sebagian negara lainnya sehingga untuk lebih berhati-hati maka carilah Lailatul Qodr di setiap malam pada sepuluh malam terakhir. Begitu pula dengan daerah-daerah yang hanya berbeda jamnya saja maka ia pun tidak akan terlewatkan dari lailatul qodr karena lailatul qodr ini bersifat umum mengenai semua negeri dan terjadi sepanjang malam hingga terbit fajar di setiap negeri-negeri itu.

Karena tidak ada yang mengetahui kapan jatuhnya lailatul qodr itu kecuali Allah swt maka cara yang terbaik untuk menggapainya adalah beritikaf di sepuluh malam terakhir sebagaimana pernah dilakukan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya.

Ciri-ciri Orang Yang Mendapatkan Lailatul Qodr

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dai Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa melakukan qiyam lailatul qodr dengan penuh keimanan dan pengharapan (maka) dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.”

Juga doa yang diajarkan Rasulullah saw saat menjumpai lailatul qodr adalah ”Wahai Allah sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi Maaf, Engkau mencintai pemaafan karena itu berikanlah maaf kepadaku.” (HR. Ibnu Majah)



Dari kedua hadits tersebut menunjukkan bahwa dianjurkan bagi setiap yang menginginkan lailatul qodr agar menghidupkan malam itu dengan berbagai ibadah, seperti : shalat malam, tilawah Al Qur’an, dzikir, doa dan amal-amal shaleh lainnya. Dan orang yang menghidupkan malam itu dengan amal-amal ibadah akan merasakan ketenangan hati, kelapangan dada dan kelezatan dalam ibadahnya itu karena semua itu dilakukan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridho Allah swt.

Selamat mencari malam Al-Qadr

...melayari dakwah melalui tarbiyyah...

Isnin, 23 Ogos 2010

Changes VS Hipokrit


Menurut kamus dewan:

HIPOKRIT - orang yg) berpura-pura berperangai (berkelakuan, bersifat, dll) baik, (orang yg) memperlihatkan keadaan diri yg berlainan drpd yg sebenarnya, munafik...

Menurut kamus AKULA:

BERUBAH - orang yang bertukar dari satu sifat ke sifat yang lain...

Jadi dua perkataan yang mempunyai maksud yang seakan-akan sama cuma dipisahkan dengan perkataan 'BERPURA-PURA', sekaligus mengubah maksud perkataan tersebut secara total...

Hari ini, kita lihat manusia menjadi semakin pelik dan janggal, daripada tujuan asal dijadikan oleh pencipta mereka untuk menjadi hamba yang sebenar-benar hamba, kepada seorang penderhaka yang sebenar-benar penderhaka,,, sedikit demi sedikit sifat kehambaan manusia itu telah terhakis dengan sikap dan tingkahlaku yang ditunjukkan oleh makhluk yang hina bergelar MANUSIA itu...

Ada suatu perkara yang kemungkinan besar kebanyakan daripada kita sedia maklum tentang perkara tersebut, tetapi kebanyakan dari kita tidak mampu untuk melakukannya atas alasan penghalang KONKRIT yang kita sendiri cipta sebenarnya walaupun sebenarnya perkara itu langsung tidak pernah berlaku...

itulah PERUBAHAN...
dan pengHALANGnya adalah HIPOKRIT...

Siapa di antara kita yang tdak mahu berubah dari suatu keadaan kepada keadaan yang lebih baik,
contoh mudahnya- masakan seorang pekerja mahu gaji mereka menurun dari tahun ke tahun mereka bekerja, pasti sahaja setiap daripada pekerja mahukan TANGGA gaji yang meningkat setiap tahun...

Teorinya mudah, tetapi perubahan akhlak manusia daripada BURUK kepada yang BAIK itu sangat sukar dilakukan kerana kebanyakan daripada kita terlalu SERIOUS memikirkan soal HIPOKRIT,, jadi untuk memilih jalan selamat, kita lebih selesa untuk berada dalam keadaan kita yang asal walaupun keinginan untuk berubah itu sememangnya kuat didalam diri kita...

BODOH! BODOH! BODOH!!!

Kesalahan kita adalah terlalu memikirkan soal 'ORANG CAKAP',
takut berubah kerana risau jika kita ada lagi melakukan dosa-dosa silam kita, maka "ORANG CAKAP" akan berbunyi dan menyebabkan kita MALU dengan ORANG tersebut...langsung tidak logik dan memang tidak dapat masuk akal...

Hipokrit itu hanya terjadi jika kita langsung tidak berniat untuk berubah, cuma melakukan perkara-perkara yang baik sekadar untuk menunjuk-nunjuk kepada khalayak ramai, tetapi jika niat kita memang IKHLAS untuk berubah, tetapi kadang-kadang kita tergelincir juga untuk melakukan dosa lalu, itu bukannya hipokrit kerana mana ada didalam sejarah dunia orang yang mampu berubah dalam sekelip mata, semuanya memerlukan masa, dan selagi kita berusaha kearah yang lebih baik itu, itu sudah dikira sebagai ibadah disisi Allah...



"ORANG CAKAP" itu cuma ilusi kita, walaupun memang ada benar orang yang gemar melakukan perkara sedemikian, Pedulikanlah kerana ASAS kita, FITRAH kita yang asal itu pastinya BAIK, tetapi biah dan suasana yang mengelilingi kita telah mencontengkan dosa dan noda diatas FIKRAH dan FITRAH kita yang asal...

Ingat sahabat-sahabat, sebelum kita dilahirkan, kita semua telah berjanji kepada Allah taala bahawa kita akan menjadi hambaNya yang sebenar-benar hamba, jadi bila mana kita berpaling dari ajaran Islam yang sebenar, kita sebenarnya telah bersifat HIPOKRIT kepada Allah taala...

Jadi Hipokrit mana yang anda takutkan??
HIPOKRIT ciptaan anda sendiri yang enggan berubah kepada keadaan yang lebih baik,,,

ataupun,
HIPOKRIT yang sebenar-benarnya kepada tuhan yang telah menjadikan kita semua...

timbang-timbangkanlah anda berada dilandasan mana sekarang...

Tuntas, JANGAN malu untuk berubah dari sesuatu perkara yang buruk kepada perkara yang baik, kerana setiap kali kita berkeinginan untuk maju setapak menghampiri Allah, Insyallah Allah akan lebih hampir dan sentiasa HAMPIR dengan hamba-hambanya yang SOLEH...

Buang pemikiran Hipokrit,,
Bina Fikrah Islam yang benar-benar KONKRIT,
Selalu berdoa supaya tidak dijadikan dari kalangan orang-orang MUNAFIK
Insyallah kita semua menuju kearah umat Islam yang benar-benar SOLID...



lakukan PERUBAHAN sekarang!!!!
anda mampu mengubahnya...

...melayari dakwah melalui tarbiyyah...

Jumaat, 20 Ogos 2010

Don’t judge a book by its cover!




Ungkapan ini kerap saya dengari, saya yakin anda juga mungkin kerap mendengarnya. Kata-kata dari wanita yang tidak menutup aurat yang sering mendakwa bahawa hatinya baik dan suci walaupun ia berpakaian seksi serta mendedahkan aurat.
“Orang wanita bertudung pun banyak yang jahat hari ini, berzina, khalwat dan macam-macam lagi” Katanya memberi buah fikirannya.
“Malah, kami juga baik, kami tak kacau orang, tak mengumpat dan buat benda-benda tak elok” tambah wanita ini lagi.
Benarkah hujjah mereka?. Benarkah penampilan luaran tidak terpakai di dalam Islam? Ada juga yang sudah semakin ‘advance’ hujahnya lantas berhujjah dengan sebuah maksud hadith Nabi yang sohih iaitu:
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh, rupa luaran dan harta kamu, tetapi melihat kepada hati dan amalan kamu” (Riwayat Muslim)
Simpati bercampur kesal saya mendengar bagaimana terdapat orang yang sewenangnya berhujjah dengan hadith untuk menyokong NAFSUnya. Hanya digunakan Islam dalam hal yang selari dengan kehendaknya sahaja.
“Seorang pekerja yang dijumpai oleh majikannya sedang bermain ‘game’ semasa waktu kerjanya sedangkan dokumen yang dipinta si boss masih tidak disiapkan, lalu si majikan berkata: “Macam mana kamu nak cemerlang dalam kerja kalau begini sikap kamu.”
Lalu jawab si pekerja: “Saya luaran je nampak main ‘game’ boss, tapi hati saya ikhlas dan saya kerja cemerlang.”
Adakah anda rasa si boss boleh menerima cakap pekerjanya itu? Adakah Allah SWT boleh mengganggap hati seseorang itu suci dan baik dengan melanggar perintahNya?
Hakikatnya, sesuatu untuk baik dan suci mestilah ditentukan mengikut neraca Allah dan RasulNya, bukannya neraca pemikiran kita semata-mata.
Jika merujuk kepada neraca Islam, Nabi SAW pernah bersabda ertinya:
“Ketahuilah, bahawa di dalam diri anak Adam itu ada seketul daging, yang bila ianya baik maka baik seseorang itu, dan apabila buruk, buruklah amalan seseorang itu, ketahuilah, ia adalah hati” (Riwayat Muslim)
Berdasarkan hadith ini, menurut neraca Islam kebaikan hati seseorang boleh dilihat di peringkat pertamanya dari tindak tanduknya. Ertinya, bila tindakannya sentiasa menyalahi kehendak dan hukum yang diletakkan Islam, ia adalah tanda kekotoran hatinya.



Jika tindakan luarannya pula bertepatan dengan kehendak Islam, maka adalah harus ianya dianggap baik pada peringkat pertama iaitu neraca luaran orang ramai, adapun baik di peringkat kedua adalah samada hatinya bertujuan kerana Allah atau selainnya seperti sekadar menunjuk-nunjuk sahaja.
Dalam kes penutupan aurat, tanpa menutupnya adalah tanda keingkaran hati terhadap arahan Allah. Mana mungkin hati begini boleh dianggap baik oleh Islam.
Kaum wanita perlu menyedari bahawa dengan pembukaan auratnya, setiap lelaki yang melihatnya akan memperoleh dosa setiap kali ia memandang. Tetapi yang beratnya adalah si wanita bukan mendapat satu dosa bagi kesalahan itu, tetapi juga meraih setiap dosa semua lelaki yang memandangnya. Bayangkanlah berapa banyak dosa yang diperolehi hanya dengan pembukaan aurat di satu hari.
Apabila seseorang itu mempelopori pembukaan auratnya di hari itu, yang menyebabkan lelaki melihatnya mendapat dosa. Pastinya, si wanita itu juga mendapat dosa tanpa kurang bagi setiap mata yang memandang.
Adakah hati orang sebegini boleh dikira baik? setelah gunungan dosa mengaratkan hatinya?
Justeru, ‘we can judge a book by its cover in certain cases’ iaitu apabila perkara asas Islam dilanggar, maka sudah tentu ‘that cover is reflecting what’s inside the heart of a person’.
Sesungguhnya Allah itu Maha Adil dan Maha Pengasih. Segeralah mendapatkan kasih sayang Allah dengan mentaatinya.
Bagi yang berdegil, tiada kata yang dapat diberikan kecuali; Yakinilah bahawa Allah itu benar, RasulNya juga benar, Syurga dan Neraka juga benar. Jika mempercayainya maka mengapa tindakan masih seolah meraguinya?

Petikan dari atrikel oleh UZAR.
Fokus : Aurat wanita
Oleh: http://suarapesanan.blogspot.com

...melayari dakwah melalui tarbiyyah...

Rabu, 11 Ogos 2010

Ahlan ya Ramadhan...





Alhamdulillah kita semua dipertemukan lagi dengan bulan kebesaran Islam ini,, bulan yang mana boleh menjadi medium tarbiyyah terbaik buat diri kita dalam menyusuri kehidupan seorang mukmin dan pejuang Allah...

Pastinya setiap dari kita akan terasa gembira disaat kita mula menjejakkan kaki kedalam bulan barakah ini, jadi pastikan ramadhan kali ini adalah bulan terbaik untuk kita melangkah kaki keluar dan menjadi graduan RAMADHAN yang turut gembira sepertimana saat kita mula-mula menjenguhnya...

Ada manusia yang ketika masuk dan berlalunya bulan Ramadhan, keadaannya sama sahaja...

Ada pula manusia yang ketika masuk bulan ramadhan sangat gembira sekali, tetapi saat meninggalkannya berasa sedih kerana terlepas peluang keemasan mencari keredhaanNya...
dan

Ada manusia yang disaat datangnya Ramadhan berasa gembira sekali, tetapi disaat akan ditinggalkannya terasa sayu bukan kerana terlepas peluang untuk mengabdikan diri, sebaliknya merasa sedih kerana bulan penuh BONUS ini akan berlalu pergi...



Apa-apa sekalipun perasaan kita ketika ini, pastikan ianya terisi dan dibajai dengan pengabdian yang sebenar-benarnya terhadap ilahi agar Ramadhan kali ini mampu mendidik diri kita menjadi seorang HAMBA yang sebenar-benar HAMBA...

Bentuk diri menjadi mukmin sejati...
Bentuk jiwa menjadi hamba abdi...
Bentuk masyarakat kembali kejalan yang HAKIKI...






...melayari dakwah melalui tarbiyyah...

Ahad, 1 Ogos 2010

faham atau tidak maksud FAHAM..




Islam itu syumul,

sesiapa sahaja mampu untuk mengatakan bahawa Islam itu syumul, satu agama yang melengkapi segenap aspek kehidupan tidak kira dari segi apa sekalipun, bermula daripada perkara-perkara yang kecil dan dipandang remeh oleh masyarakat seperti makan dan minum sehinggalah kepada perkara-perkara yang besar seperti perundangan Islam, segala-galanya pasti ada kaitan dengan kesyumulan Islam...


APA ITU ISLAM?
selamat...iaitu
satu-satunya agama atau cara hidup yang mampu menyelamatkan manusia semasa hidup di dunia ini dari kehidupan akhirat yang kekal selama-lamanya...


jadi secara logiknya Islam adalah satu-satunya talian hayat terakhir kepada seluruh umat manusia dari mana-mana kawasan sekalipun samada Malaysia, China, India, Mesir, Afrika selatan, Amerika, England ataupun mana_mana sahaja kawasan yang mempunyai pendudukan yang bernama manusia,

ISLAM adalah satu-satunya jalan penyelamat ANDA...
DAN antara tuntutan terbesar didalam ISLAM adalah menyebarkannya kepada kepada manusia-manusia yang lain atau dalam kata mudahnya
"DAKWAH"

Steps kepada pendakwah-pendakwah sekelian:

1- Dakwah bukan perkara yang mudah kerana jika dakwah itu mudah sudah pasti seluruh manusia didalam dunia ini sedang mengamalkan ISLAM..

2- Apabila kita melakukan sesuatu yang susah sudah tentu kita perlu menyiapkan diri kita sebaiknya dalam menempuhi cabaran-cabaran yang bakal mendatangi kita agar kita tidak terhenti di tengah-tengah jalan...

3- Salah satu persediaan yang paling penting dalam melaksanakan dakwah ialah para pendakwah perlu menjadi seorang yang HEBAT dan juga BERKALIBER...(option penting walaupun ramai menafikannya)

4- untuk menjadi seorang yang hebat para pendakwah mestilah mempunyai sebuah pencapaian yang boleh menyebabkan diri mereka ini dianggap HEBAT kerana keHEBATan tidak akan dengan sendirinya melainkan ada perkara(asbab) yang menyebabkan seseorang itu kelihatan HEBAT...

5- Pencapaian yang kita semua inginkan itu pastinya menginginkan kita supaya berusaha bersungguh-sungguh kerana mencapai kecemerlangan adalah satu perkara yang sukar tanpa selingan kudrat yang utuh...




" menuntut ilmu itu adalah suatu kewajipan, tetapi mencapai kecemerlangan itu adalah suatu KEPERLUAN "

ini kata-kata dari DR Yusuf Al-Qaradawi dalam kitabnya kewajipan remaja Islam masa kini...

sesuatu perkara itu akan menjadi PERLU jika ianya boleh menyebabkan individu itu mendapat sesuatu daripadanya, dan berbetulan dengan kalimah DAKWAH, kecemerlangan adalah menjadi sesuatu KEPERLUAN jika kita benar-benar serius dalam melaksanakannya...

6- Pokoknya setiap individu muslim itu perlulah berusaha bersungguh-sungguh terutamanya kepada para pendaie kerana aspek KECEMERLANGAN seharusnya menjadi sebahagian daripada diri kita sebagai QUDWAH terbaek dalam kehidupan diatas dunia ini...wallahua'lam.

jika kita benar-benar memahami konsep al-Fahm, pastinya kita akan melihat Islam dalam setiap gerak geri kita dan setiap tingkah laku kita, bagi mahasiswa mahasiswi Islam seperti kita semua, pastikan kita menjadi sebahagian daripada GENERASI PENGUBAH yang bakal mencorakkan kehidupan dunia Islam yang baru kelak...

dan pastikan KECEMERLANGAN menjadi salah satu modal tebaik kita dan USAHAlah bersungguh-sungguh dalam mengecapi KECEMERLANGAN tersebut...

dan sesiapa yang malas berusaha sekarang bermakna dia telah berpaling daripada perjuangan Islam dan tunggulah keputusan Allah kepada hambanya yang telah berpaling...

...melayari dakwah melalui tarbiyyah...